![Ekologi pangan dan gizi pdf](https://kumkoniak.com/7.jpg)
![ekologi pangan dan gizi pdf ekologi pangan dan gizi pdf](https://reader021.dokumen.tips/reader021/slide/20170727/55cf8fe9550346703ba12d5b/document-3.png)
Kadar asam lemak trans produk tahu sampai penggorengan keempat masih dalam batas aman.Ībdulkarim SM, Long K, Lai OM, Muhammad SKS, Ghazali HM.
![ekologi pangan dan gizi pdf ekologi pangan dan gizi pdf](https://i1.rgstatic.net/publication/267098529_Indikator_Positif_Deviance_Status_Gizi_dan_Ketahanan_Pangan_Rumah_Tangga_Miskin_Di_Kota_dan_Pedesaan_Nutritional_Status_Indicators_of_Positive_Deviance_and_Household_Food_Security_of_Poor_Rural_and_Ur/links/5445989d0cf22b3c14dde98e/largepreview.png)
Rasio asam lemak linoleat dan palmitat tidak mengalami penurunan yang signifikan (α > 0.05) sampai penggunaan minyak keempat. Asam lemak terbanyak dalam minyak dan tahu adalah asam lemak oleat, linoleat dan palmitat. Hasil penelitian menunjukkan kadar FFA dan peroksida minyak tidak berbeda nyata (α > 0.05) antara penggorengan pertama sampai keempat. Analisis yang dilakukan meliputi analisis Free Fatty Acids (FFA), nilai peroksida, profil asam lemak di minyak goreng dan produk. Penggorengan dilakukan empat siklus pada jam 07.00 dan 11.30 selama dua hari. Produk yang digoreng adalah tahu seberat 900 gram dengan suhu 150-165oC selama 30 menit. Teknik menggoreng yang digunakan adalah deep fat frying dengan minyak sebanyak 2 liter. Penelitian ini merupakan eksperimental study dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini bertujuan mengamati perubahan mutu minyak goreng dan produk setelah digoreng dengan menggunakan teknik rumah tangga.
![ekologi pangan dan gizi pdf ekologi pangan dan gizi pdf](https://image.slidesharecdn.com/presentasigeologilingkungan-130729000757-phpapp02/95/presentasi-geologi-lingkungan-34-638.jpg)
Di Indonesia kebiasaan menggunakan minyak secara berulang lebih dari dua kali mencapai 24%. Konsumsi asam lemak trans berisiko memunculkan penyakit diabetes dan jantung koroner. Minyak goreng yang digunakan secara berulang-ulang berpotensi mengandung asam lemak trans.
![Ekologi pangan dan gizi pdf](https://kumkoniak.com/7.jpg)